Archive for Oktober 2016

kerusakan bahan pangan

Selasa, 18 Oktober 2016
Posted by Unknown

        1.      Kerusakan Mikrobiologis
Pada umumnya kerusakan mikrobiologis tidak hanya terjadi pada bahan mentah, tetapi juga pada bahan setengah jadi maupun pada bahan hasil olahan.

2.      Kerusakan Mekanis
Kerusakan mekanis disebabkan adanya benturan-benturan mekanis. Kerusakan ini terjadi pada : benturan antar bahan, waktu dipanen dengan alat, selama pengangkutan (tertindih atau tertekan) maupun terjatuh, sehingga mengalami bentuk atau cacat berupa memar, tersobek atau terpotong.
Bahan pangan yang diangkut secara 'bulk transportation', bagian bawahnya akan tertindih dan tertekan oleh bagian atas sehingga memar. Jika goncangan selama pengangkutan semakin kuat, maka kerusakan mekanis akan terjadi semakin hebat.

3.      Kerusakan Fisik
Kerusakan fisik ini disebabkan karena perlakuan-perlakuan fisik. Misalnya terjadinya “case hardening” karena penyimpanan dalam gudang basah menyebabkan bahan seperti tepung kering dapat menyerap air sehingga terjadi pengerasan atau membatu. Dalam pendinginan terjadi kerusakan dingin (chilling injuries) atau kerusakan beku (freezing injuries) dan “freezer burn” pada bahan yang dibekukan. Sel-sel tenunan pada suhu pembekuan akan menjadi kristal es dan menyerap air dari sel sekitarnya. Akibat dehidrasi ini, ikatan sulfihidril (–SH) dari protein akan berubah menjadi ikatan disulfida (–S–S–), sehingga fungsi protein secara fisiologis hilang, fungsi enzim juga hilang, sehingga metabolisme berhenti dan sel rusak kemudian membusuk. Pada umumnya kerusakan fisik terjadi bersama-sama dengan bentuk kerusakan lainnya.
Kerusakan fisik juga terjadi akibat adanya:
a.    Insekta, parasit atau tikus yang menyebabkan bahan pangan berlubang dan memiliki bekas gigitan
b.    Suhu tinggi akan menimbulkan memar pada bahan pangan dan teksturnya menjadi lembek
c.    Kelembaban relatif rendah dapat menyebabkan kehilangan air
Kalau kehilangan air dari dalam produk yang telah dipanen jumlahnya relatif masih kecil mungkin tidak akan menyebabkan kerugian atau dapat ditolelir, tetapi apabila kehilangan air tersebut jumlahnya banyak akan menyebabkan hasil panen yang diperoleh menjadi layu dan bahkan dapat menyebabkan produk hortikultura menjadi mengkerut.
d.   Udara/oksigen
e.    Sinar matahari
                  4.      Kerusakan Biologis
Yang dimaksud dengan kerusakan biologis yaitu kerusakan yang disebabkan karena kerusakan fisiologis, serangga dan binatang pengerat (rodentia). Kerusakan fisiologis meliputi kerusakan yang disebabkan oleh reaksi-reaksi metabolisme dalam bahan atau oleh enzim-enzim yang terdapat didalam bahan itu sendiri secara alami sehingga terjadi autolisis dan berakhir dengan kerusakan serta pembusukan. Contohnya daging akan membusuk oleh proses autolisis, karena itu daging mudah rusak dan busuk bila disimpan pada suhu kamar. Keadaan serupa juga dialami pada beberapa buah-buahan.

        5.      Kerusakan Kimia
Kerusakan kimia dapat terjadi karena beberapa hal, diantaranya  “coating” atau enamel, yaitu terjadinya noda hitam FeS pada makanan kaleng karena terjadinya reaksi lapisan dalam kaleng dengan H–S– yang diproduksi oleh makanan tersebut. Adanya perubahan pH menyebabkan suatu jenis pigmen mengalami perubahan warna, demikian pula protein akan mengalami denaturasi dan penggumpalan. Reaksi browning dapat terjadi secara enzimatis maupun non-enzimatis. Browning nonenzimatis merupakan kerusakan kimia yang mana dapat menimbulkan warna coklat.








KETERKAITAN  VIDEO DENGAN ARTIKEL
vidio tersebut merupakan contoh  kerusakan bahan pangan yg terjadi oleh oleh beberapa kerusakan seperti yang sudah di jelaskan artikel tersebut.
Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Followers

Welcome to My Blog

jam

;.

Jiraiya

Popular Post

Blogroll

Followers

- Copyright © 2013 anime lover -Dark Amaterasu Template -